Sobat Jago, sering dengar istilah comfort zone gak? Istilah yang satu ini cukup sering terdengar di topik pembicaraan sih. Contohnya baru-baru ini Bang Jago abis ngobrol sama salah satu temen, katanya dia di bulan baru yang juga udah masuk pertengahan tahun ini pengen coba hal baru alias “keluar dari comfort zone”. Tapi biar sering disebut-sebut kayak gini, sebenarnya comfort zone itu apa sih? Kenapa juga harus keluar dari comfort zone? Mending cari tau bareng Bang Jago deh. Yuk simak penjelasan berikut ini.
Comfort zone atau zona nyaman adalah kondisi stabil di mana seseorang tidak merasa cemas ataupun memiliki keharusan untuk mengambil sebuah risiko. Istilah comfort zone maupun ungkapan keluar dari comfort zone tidak muncul begitu saja. Istilah comfort zone awalnya dipopulerkan oleh Judith Bardwick pada tahun 1991 dalam bukunya yang berjudul Danger in the Comfort Zone.
Comfort zone itu sendiri juga berkaitan dengan psikologi behaviorisme. Pada sebuah eksperimen yang dilakukan pada tikus, terlihat bahwa tikus yang diberi getaran listrik dapat menyelesaikan labirin sedangkan yang tidak cenderung bersembunyi. Dari eksperimen ini terlihat bahwa tekanan atau kecemasan berkaitan dengan pencapaian. Ketika seseorang mengambil keberanian untuk melewati comfort zone, ia akan masuk ke fear zone di mana kecemasan muncul, tetapi bila berhasil dilewati akan masuk ke learning zone di mana seseorang akan belajar menghadapi masalah dan mempelajari hal baru. Kemudian pada akhirnya seseorang akan masuk ke growth zone yang berarti sudah berhasil bertumbuh dari zona sebelumnya.
Seperti penjelasan di atas, dengan keluar dari comfort zone berarti seseorang juga mengalami pertumbuhan dalam dirinya dan hal ini pun akan berefek pada hal lain. Berikut beberapa hal yang akan kamu dapatkan ketika keluar dari comfort zone:
Dengan meninggalkan comfort zone, growth mindset pun juga akan terlatih. Dengan memiliki growth mindset, kamu akan memiliki pola pikir yang “maju”, misalkan kamu akan melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk menjadi pribadi atau mendapatkan hal yang lebih baik dibandingkan jadi penghalang atau pun alasan untuk menyerah.
Saat lepas dari comfort zone, kamu akan bertemu beberapa kecemasan dan belajar menghadapinya. Dengan begini kamu juga jadi belajar memahami diri lebih baik dan mengetahui potensi terbaik di dirimu. Ketika kamu mengenali dan dapat memanfaatkan potensimu untuk mencapai tujuan hidupmu, tanyanya kamu sudah mencapai puncak kematangan diri atau aktualisasi diri.
Ketika dihadapkan dengan berbagai tantangan dan dapat melewatinya, kamu pun jadi memiliki rasa keberhasilan di dirimu. Rasa ini pun akan tumbuh menjadi rasa kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri yang baik kamu pun juga lebih siap menghadapi proses pertumbuhan diri selanjutnya.
Terkadang, dalam proses keluar dari comfort zone kamu juga akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang baru dan merasakan pengalaman baru. Lewat pengalaman dan orang-orang baru ini, kamu pun juga mendapat kesempatan baru atau dapat melatih pertumbuhan di diri kamu, seperti meningkatnya rasa empati.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika kamu ingin mencoba keluar dari comfort zone:
Pertama-tama, kamu bisa melihat dulu kondisimu saat ini. Apa benar kamu sedang berada di comfort zone? Apakah comfort zone membuat kamu bosan atau berhenti bertumbuh? Jika dirasa ini saat yang tepat maka kamu bisa mulai merencanakannya.
Butuh keberanian dan kesiapan diri untuk keluar dari comfort zone. Setiap orang pun juga punya langkah awal yang berbeda-beda dan proses mencapai pertumbuhan diri tiap orang tidaklah linear. Maka dari itu, kamu bisa mulai dari hal-hal kecil, seperti hal yang tidak memberi perubahan besar di keseharianmu.
Membuat rencana yang jelas dapat mempermudah kamu melihat proses pengembangan dirimu. Kamu bisa menuliskan langkah kecilmu, bagaimana melakukannya, sampai resiko apa yang akan kamu dapat. Ini juga membantu kamu untuk jadi lebih siap saat ingin keluar dari comfort zone.
Keluar dari comfort zone dapat menjadi tantangan yang sulit, makanya penting meyakinkan diri bahwa kamu bisa menghadapinya agar tidak berhenti di tengah jalan. Ingat-ingat saja bahwa setelah menghadapinya kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik.
Kurang lebih itu dia penjelasan Bang Jago mengenai comfort zone. Kira-kira kamu tertarik gak nih untuk keluar dari comfort zone? Untuk saat ini sih, mungkin kamu bisa keluar dari comfort zone yang gampang dulu kali ya, kayak cobain menu Jago lain dibanding yang sering kamu coba mungkin?
Sobat Jago, sering dengar istilah comfort zone gak? Istilah yang satu ini cukup sering terdengar di topik pembicaraan, salah satunya pada topik “keluar dari comfort zone”. Tapi sebenarnya apa sih comfort zone itu? Yuk cari tau bareng Bang Jago.
Sobat Jago, sering dengar istilah comfort zone gak? Istilah yang satu ini cukup sering terdengar di topik pembicaraan sih. Contohnya baru-baru ini Bang Jago abis ngobrol sama salah satu temen, katanya dia di bulan baru yang juga udah masuk pertengahan tahun ini pengen coba hal baru alias “keluar dari comfort zone”. Tapi biar sering disebut-sebut kayak gini, sebenarnya comfort zone itu apa sih? Kenapa juga harus keluar dari comfort zone? Mending cari tau bareng Bang Jago deh. Yuk simak penjelasan berikut ini.
Comfort zone atau zona nyaman adalah kondisi stabil di mana seseorang tidak merasa cemas ataupun memiliki keharusan untuk mengambil sebuah risiko. Istilah comfort zone maupun ungkapan keluar dari comfort zone tidak muncul begitu saja. Istilah comfort zone awalnya dipopulerkan oleh Judith Bardwick pada tahun 1991 dalam bukunya yang berjudul Danger in the Comfort Zone.
Comfort zone itu sendiri juga berkaitan dengan psikologi behaviorisme. Pada sebuah eksperimen yang dilakukan pada tikus, terlihat bahwa tikus yang diberi getaran listrik dapat menyelesaikan labirin sedangkan yang tidak cenderung bersembunyi. Dari eksperimen ini terlihat bahwa tekanan atau kecemasan berkaitan dengan pencapaian. Ketika seseorang mengambil keberanian untuk melewati comfort zone, ia akan masuk ke fear zone di mana kecemasan muncul, tetapi bila berhasil dilewati akan masuk ke learning zone di mana seseorang akan belajar menghadapi masalah dan mempelajari hal baru. Kemudian pada akhirnya seseorang akan masuk ke growth zone yang berarti sudah berhasil bertumbuh dari zona sebelumnya.
Seperti penjelasan di atas, dengan keluar dari comfort zone berarti seseorang juga mengalami pertumbuhan dalam dirinya dan hal ini pun akan berefek pada hal lain. Berikut beberapa hal yang akan kamu dapatkan ketika keluar dari comfort zone:
Dengan meninggalkan comfort zone, growth mindset pun juga akan terlatih. Dengan memiliki growth mindset, kamu akan memiliki pola pikir yang “maju”, misalkan kamu akan melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk menjadi pribadi atau mendapatkan hal yang lebih baik dibandingkan jadi penghalang atau pun alasan untuk menyerah.
Saat lepas dari comfort zone, kamu akan bertemu beberapa kecemasan dan belajar menghadapinya. Dengan begini kamu juga jadi belajar memahami diri lebih baik dan mengetahui potensi terbaik di dirimu. Ketika kamu mengenali dan dapat memanfaatkan potensimu untuk mencapai tujuan hidupmu, tanyanya kamu sudah mencapai puncak kematangan diri atau aktualisasi diri.
Ketika dihadapkan dengan berbagai tantangan dan dapat melewatinya, kamu pun jadi memiliki rasa keberhasilan di dirimu. Rasa ini pun akan tumbuh menjadi rasa kepercayaan diri. Dengan kepercayaan diri yang baik kamu pun juga lebih siap menghadapi proses pertumbuhan diri selanjutnya.
Terkadang, dalam proses keluar dari comfort zone kamu juga akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang baru dan merasakan pengalaman baru. Lewat pengalaman dan orang-orang baru ini, kamu pun juga mendapat kesempatan baru atau dapat melatih pertumbuhan di diri kamu, seperti meningkatnya rasa empati.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika kamu ingin mencoba keluar dari comfort zone:
Pertama-tama, kamu bisa melihat dulu kondisimu saat ini. Apa benar kamu sedang berada di comfort zone? Apakah comfort zone membuat kamu bosan atau berhenti bertumbuh? Jika dirasa ini saat yang tepat maka kamu bisa mulai merencanakannya.
Butuh keberanian dan kesiapan diri untuk keluar dari comfort zone. Setiap orang pun juga punya langkah awal yang berbeda-beda dan proses mencapai pertumbuhan diri tiap orang tidaklah linear. Maka dari itu, kamu bisa mulai dari hal-hal kecil, seperti hal yang tidak memberi perubahan besar di keseharianmu.
Membuat rencana yang jelas dapat mempermudah kamu melihat proses pengembangan dirimu. Kamu bisa menuliskan langkah kecilmu, bagaimana melakukannya, sampai resiko apa yang akan kamu dapat. Ini juga membantu kamu untuk jadi lebih siap saat ingin keluar dari comfort zone.
Keluar dari comfort zone dapat menjadi tantangan yang sulit, makanya penting meyakinkan diri bahwa kamu bisa menghadapinya agar tidak berhenti di tengah jalan. Ingat-ingat saja bahwa setelah menghadapinya kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik.
Kurang lebih itu dia penjelasan Bang Jago mengenai comfort zone. Kira-kira kamu tertarik gak nih untuk keluar dari comfort zone? Untuk saat ini sih, mungkin kamu bisa keluar dari comfort zone yang gampang dulu kali ya, kayak cobain menu Jago lain dibanding yang sering kamu coba mungkin?
Receive the newest information & other fun stuff by subscribing our newsletter