Sobat Jago, pernah gak kamu melakukan kebaikan secara “cuma-cuma”? Misalkan, bantuin nenek-nenek nyebrang karena pengen bantu aja tanpa mikirin bakal dapat suatu balasan? Dalam dunia psikologi, orang senang berperilaku seperti ini bisa dibilang memiliki sifat altruisme. Sifat ini pun dapat terjadi karena beberapa alasan dan dapat memberi efek baik. Buat lengkapnya, yuk ikutin pembahasan Bang Jago seputar altruisme.
Altruisme adalah sikap atau kecenderungan untuk berperilaku baik kepada orang lain secara tulus atau tanpa pamrih. Seseorang yang memiliki sikap altruisme disebut dengan altruis dan orang dengan sikap ini, biasanya mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan kepentingannya sendiri. Sikap ini pun berkebalikan dengan sikap egois yang mengutamakan kepentingan sendiri.
Altruisme merupakan sikap yang mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari. Mungkin tanpa kamu sadar kamu pernah melakukan sikap ini atau menyaksikan orang lain melakukan sikap ini. Contohnya adalah memberi pertolongan kecil kepada orang yang membutuhkan, seperti membantu membukakan pintu untuk orang yang sedang membawa banyak barang. Contoh lainnya adalah menunjukkan kepedulian kepada orang lain, seperti mendengarkan keluhan teman lalu menghiburnya dengan hal sekecil traktir kopi. Meskipun sering terjadi di kehidupan sehari-hari, tidak menutup kemungkinan juga kalau bentuk altruisme yang dilakukan bisa dalam bentuk yang lebih besar, seperti memberi bantuan ketika diri sendiri mungkin juga sedang mengalami kesulitan
Altruisme pada dasarnya merupakan sikap baik yang dilakukan tanpa beban, tapi tentunya sikap ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, adalah respon otak. Ketika melakukan hal baik ke orang lain, otakmu akan memberi respon bahagia yang mendorongmu untuk berperilaku baik lagi. Hal kedua adalah lingkungan. Sebuah lingkungan yang baik akan mendorong sikap altruisme, contohnya dalam sebuah studi dinyatakan anak-anak yang menyaksikan sikap altruisme cenderung mengikuti hal yang sama. Kemudian, sikap altruisme juga dapat muncul karena pada dasarnya kamu memiliki empati atau kepedulian yang tinggi.
Apabila dilakukan sewajarnya, altruisme dapat memberikan efek yang baik di kehidupan. Dengan melakukan altruisme, kesehatan mental dapat terbantu karena ketika membantu orang lain, kamu mungkin akan mendapat kepuasan ataupun kebahagiaan sendiri. Selain itu, berperilaku baik juga dapat menjauhkan perasaan negatif ataupun meredakan stres. Bukan hanya kesehatan mental, kesehatan fisik pun juga dapat terbantu. Dalam sebuah penelitian, dikatakan orang-orang yang menjadi sukarelawan cenderung memiliki kesehatan yang baik pula. Terakhir, tentunya altruisme juga mempererat hubungan dengan orang sekitar karena ketika sikap altruisme terjadi, kepercayaan dan ikatan emosional satu sama lain juga akan terbentuk.
Sobat Jago, pernah gak kamu melakukan kebaikan secara “cuma-cuma”? Dalam dunia psikologi, orang yang berperilaku seperti ini bisa dibilang memiliki sifat altruisme. Yuk kenali lebih lanjut apa itu altruisme bareng Bang Jago.
Sobat Jago, pernah gak kamu melakukan kebaikan secara “cuma-cuma”? Misalkan, bantuin nenek-nenek nyebrang karena pengen bantu aja tanpa mikirin bakal dapat suatu balasan? Dalam dunia psikologi, orang senang berperilaku seperti ini bisa dibilang memiliki sifat altruisme. Sifat ini pun dapat terjadi karena beberapa alasan dan dapat memberi efek baik. Buat lengkapnya, yuk ikutin pembahasan Bang Jago seputar altruisme.
Altruisme adalah sikap atau kecenderungan untuk berperilaku baik kepada orang lain secara tulus atau tanpa pamrih. Seseorang yang memiliki sikap altruisme disebut dengan altruis dan orang dengan sikap ini, biasanya mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan kepentingannya sendiri. Sikap ini pun berkebalikan dengan sikap egois yang mengutamakan kepentingan sendiri.
Altruisme merupakan sikap yang mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari. Mungkin tanpa kamu sadar kamu pernah melakukan sikap ini atau menyaksikan orang lain melakukan sikap ini. Contohnya adalah memberi pertolongan kecil kepada orang yang membutuhkan, seperti membantu membukakan pintu untuk orang yang sedang membawa banyak barang. Contoh lainnya adalah menunjukkan kepedulian kepada orang lain, seperti mendengarkan keluhan teman lalu menghiburnya dengan hal sekecil traktir kopi. Meskipun sering terjadi di kehidupan sehari-hari, tidak menutup kemungkinan juga kalau bentuk altruisme yang dilakukan bisa dalam bentuk yang lebih besar, seperti memberi bantuan ketika diri sendiri mungkin juga sedang mengalami kesulitan
Altruisme pada dasarnya merupakan sikap baik yang dilakukan tanpa beban, tapi tentunya sikap ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, adalah respon otak. Ketika melakukan hal baik ke orang lain, otakmu akan memberi respon bahagia yang mendorongmu untuk berperilaku baik lagi. Hal kedua adalah lingkungan. Sebuah lingkungan yang baik akan mendorong sikap altruisme, contohnya dalam sebuah studi dinyatakan anak-anak yang menyaksikan sikap altruisme cenderung mengikuti hal yang sama. Kemudian, sikap altruisme juga dapat muncul karena pada dasarnya kamu memiliki empati atau kepedulian yang tinggi.
Apabila dilakukan sewajarnya, altruisme dapat memberikan efek yang baik di kehidupan. Dengan melakukan altruisme, kesehatan mental dapat terbantu karena ketika membantu orang lain, kamu mungkin akan mendapat kepuasan ataupun kebahagiaan sendiri. Selain itu, berperilaku baik juga dapat menjauhkan perasaan negatif ataupun meredakan stres. Bukan hanya kesehatan mental, kesehatan fisik pun juga dapat terbantu. Dalam sebuah penelitian, dikatakan orang-orang yang menjadi sukarelawan cenderung memiliki kesehatan yang baik pula. Terakhir, tentunya altruisme juga mempererat hubungan dengan orang sekitar karena ketika sikap altruisme terjadi, kepercayaan dan ikatan emosional satu sama lain juga akan terbentuk.
Receive the newest information & other fun stuff by subscribing our newsletter