Sobat Jago, pernah gak sih kamu minum susu atau mungkin konsumsi makanan atau minuman yang ada susunya terus kamu malah merasa kembung atau bahkan diare? Walaupun banyak faktor lainnya, bisa jadi respon tubuhmu ini menandakan kalau kamu kemungkinan punya intoleransi laktosa. Pernah dengar gak istilah yang satu ini? Kalau belum sekalian aja yuk pelajari apa itu intoleransi laktosa bareng Bang Jago di sini.
Sebelum ngomongin apa itu intoleransi laktosa, ada baiknya kita bahas dulu apa itu laktosa. Laktosa adalah jenis karbohidrat utama pada susu ataupun produk olahannya, seperti keju atau yoghurt. Laktosa dicerna dengan bantuan enzim laktase yang ada di usus halus. Nah, intoleransilaktosa atau lactose intolerance adalah kondisi di mana seseorang gak punya enzim laktase yang cukup, sehingga laktosa gak bisa dicerna sepenuhnya dan masalah pencernaan pun muncul ketika mengonsumsi susu dan produk olahannya.
Masalah pencernaan ataupun gejala dari intoleransi laktosa bervariasi tergantung dari toleransi ataupun kadar susu yang dikonsumsi masing-masing orang. Namun, beberapa bentuk gejalanya meliputi perut terasa kembung, kram pada perut, diare, dan mual. Walaupun gejala ini tidak berlangsung lama, apabila terjadi terus menerus akan mengganggu juga. Maka dari itu, kalau kamu merasa mengalaminya, kamu juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendiagnosa hal ini.
Penyebab intoleransilaktosa dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu:
Jenis yang satu ini dikatakan paling umum terjadi. Pada intoleransi laktosa primer, intoleransilaktosa terjadi belakangan. Maksudnya, biasanya seseorang masih dapat mengonsumsi produk susu ketika masih anak-anak. Seiring bertambahnya usia dan konsumsi susu yang berkurang, jumlah enzim laktase pun akan berkurang dan pencernaan pun akan sulit mengolah laktosa pada susu.
Kalau yang satu ini terjadi karena faktor lain, seperti adanya penyakit yang berhubungan dengan usus. Selain itu, intoleransi laktosa juga bisa terjadi atas efek dari konsumsi antibiotik ataupun kemoterapi. intoleransi laktosa pun dapat ditangani beriringan dengan penanganan masalah-masalah ini.
Sesuai namanya, intoleransi laktosa dapat terjadi karena faktor bawaan atau genetik. Tandanya seseorang dapat mengalami hal ini dari masih bayi apabila diturunkan dari orang tuanya. Selain itu, bayi yang lahir prematur pun juga kemungkinan memiliki laktase yang kurang.
Meskipun intoleransi laktosa belum bisa disembuhkan, kamu bisa melakukan beberapa hal ini untuk menanganinya:
Mengonsumsi suplemen enzim dapat membantu tubuh mencerna laktosa, tetapi efektivitasnya pun bervariasi dari yang terlihat seperti pengurangan pada gejala atau yang tidak terlihat secara langsung seperti hasil tes diagnosa.
Probiotik yang merupakan bakteri baik dan prebiotik yang merupakan jenis serat yang dapat ditemukan di makanan atau minuman. Apabila dikonsumsi dengan seimbang, keduanya dikatakan dapat membantu mengurangi gejala intoleransi laktosa.
Yang terakhir tentu aja kamu bisa membatasi konsumsi produk susu dan olahannya. Kamu bisa memilih produk yang mungkin mengandung kadar laktosa rendah, mengurangi frekuensi konsumsi, atau mencari pengganti dari produk susu. Misalkan kamu pecinta kopi susu, mungkin kamu bisa sesekali minum kopi tanpa susu seperti Jago Black Coffee atau Citrus Cold Brew atau minum kopi dengan susu non-dairy seperti Multigrain Caffe Latte.
Kurang lebih itu dia informasi seputar intoleransi laktosa. Semoga berguna buat kamu ya, Sob!
Sobat Jago, pernah gak sih abis minum susu terus kamu malah merasa kembung atau bahkan diare? Kalau iya, ada kemungkinan kamu punya intoleransi laktosa, pernah dengar gak? Yuk pelajari apa itu intoleransi laktosa di sini.
Sobat Jago, pernah gak sih kamu minum susu atau mungkin konsumsi makanan atau minuman yang ada susunya terus kamu malah merasa kembung atau bahkan diare? Walaupun banyak faktor lainnya, bisa jadi respon tubuhmu ini menandakan kalau kamu kemungkinan punya intoleransi laktosa. Pernah dengar gak istilah yang satu ini? Kalau belum sekalian aja yuk pelajari apa itu intoleransi laktosa bareng Bang Jago di sini.
Sebelum ngomongin apa itu intoleransi laktosa, ada baiknya kita bahas dulu apa itu laktosa. Laktosa adalah jenis karbohidrat utama pada susu ataupun produk olahannya, seperti keju atau yoghurt. Laktosa dicerna dengan bantuan enzim laktase yang ada di usus halus. Nah, intoleransilaktosa atau lactose intolerance adalah kondisi di mana seseorang gak punya enzim laktase yang cukup, sehingga laktosa gak bisa dicerna sepenuhnya dan masalah pencernaan pun muncul ketika mengonsumsi susu dan produk olahannya.
Masalah pencernaan ataupun gejala dari intoleransi laktosa bervariasi tergantung dari toleransi ataupun kadar susu yang dikonsumsi masing-masing orang. Namun, beberapa bentuk gejalanya meliputi perut terasa kembung, kram pada perut, diare, dan mual. Walaupun gejala ini tidak berlangsung lama, apabila terjadi terus menerus akan mengganggu juga. Maka dari itu, kalau kamu merasa mengalaminya, kamu juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendiagnosa hal ini.
Penyebab intoleransilaktosa dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu:
Jenis yang satu ini dikatakan paling umum terjadi. Pada intoleransi laktosa primer, intoleransilaktosa terjadi belakangan. Maksudnya, biasanya seseorang masih dapat mengonsumsi produk susu ketika masih anak-anak. Seiring bertambahnya usia dan konsumsi susu yang berkurang, jumlah enzim laktase pun akan berkurang dan pencernaan pun akan sulit mengolah laktosa pada susu.
Kalau yang satu ini terjadi karena faktor lain, seperti adanya penyakit yang berhubungan dengan usus. Selain itu, intoleransi laktosa juga bisa terjadi atas efek dari konsumsi antibiotik ataupun kemoterapi. intoleransi laktosa pun dapat ditangani beriringan dengan penanganan masalah-masalah ini.
Sesuai namanya, intoleransi laktosa dapat terjadi karena faktor bawaan atau genetik. Tandanya seseorang dapat mengalami hal ini dari masih bayi apabila diturunkan dari orang tuanya. Selain itu, bayi yang lahir prematur pun juga kemungkinan memiliki laktase yang kurang.
Meskipun intoleransi laktosa belum bisa disembuhkan, kamu bisa melakukan beberapa hal ini untuk menanganinya:
Mengonsumsi suplemen enzim dapat membantu tubuh mencerna laktosa, tetapi efektivitasnya pun bervariasi dari yang terlihat seperti pengurangan pada gejala atau yang tidak terlihat secara langsung seperti hasil tes diagnosa.
Probiotik yang merupakan bakteri baik dan prebiotik yang merupakan jenis serat yang dapat ditemukan di makanan atau minuman. Apabila dikonsumsi dengan seimbang, keduanya dikatakan dapat membantu mengurangi gejala intoleransi laktosa.
Yang terakhir tentu aja kamu bisa membatasi konsumsi produk susu dan olahannya. Kamu bisa memilih produk yang mungkin mengandung kadar laktosa rendah, mengurangi frekuensi konsumsi, atau mencari pengganti dari produk susu. Misalkan kamu pecinta kopi susu, mungkin kamu bisa sesekali minum kopi tanpa susu seperti Jago Black Coffee atau Citrus Cold Brew atau minum kopi dengan susu non-dairy seperti Multigrain Caffe Latte.
Kurang lebih itu dia informasi seputar intoleransi laktosa. Semoga berguna buat kamu ya, Sob!
Receive the newest information & other fun stuff by subscribing our newsletter