Tipe-Tipe Kepribadian Dalam Mengelola Keuangan

August 26, 2022
written by:
Bang Jago

Halo Sobat Jago! Kalau biasanya Bang Jago bahas soal kopi dan turunannya, kali ini kita bahas sesuatu yang berhubungan sama duit. Ih wow, ngomongin duit berasa udah punya banyak duit nih. Padahal mah gak juga, cuma ya siapa sih yang gak seneng ngomongin duit. Bang Jago juga seneng bahas soal duit, meskipun duit di dompet sih udah tinggal selembar warna ijo 😢 Maklum Bang Jago gajiannya lain dari yang lain.

Biar gak makin sedih inget nasib duit yang tinggal selembar di dompet, pasti pada penasaran kan apaan sih yang mau dibahas kali ini? Bang Jago kali ini bakal ngomongin soal kepribadian dan cara mengelola keuangan. Nih biasanya yang ciwi-ciwi pada suka kalau bahas soal kepribadian gitu. Biar bisa nyocokin sama tipe kepribadian gebetan biar jadi ayang, ya kan? Ngaku deh 😜

Ternyata meski keliatan seperti cocoklogi, kepribadian dan cara mengelola keuangan bisa dijelaskan secara ilmiah loh. Buktinya ada penelitian-penelitian terbaru yang membahas mengenai hal tersebut. Dasar teori yang digunakan adalah teori behavioral dalam psikologi. Ih kalau udah ngomongin yang berat-berat gini, Bang Jago ngerasa ganteng banget deh. Karena ganteng kan the new sexy, setuju gak Sobat Jago?

Lanjut ya, jadi menurut penelitian yang berjudul “ Financial Personality Types and Attitudes That Affect Financial Indebtness” dan dilakukan oleh Alexandra dan kawan-kawan di tahun 2017 dan dimuat dalam International Journal of Social Science and Economic Research, Volume 2, Issue 9, kepribadian dalam mengelola keuangan adalah sikap dan perilaku seseorang saat ia dihadapi dengan persoalan atau hal-hal yang berkaitan dengan uang dan keuangan. Mengenali tipe kepribadian dalam mengelola keuangan sangat bermanfaat untuk mengevaluasi bagaimana kamu merencanakan dan mengelola keuangan selama ini Sobat Jago. Selain itu, hal ini merupakan bekal untuk memperbaiki kebiasaan yang dirasa masih kurang oke dan mempertahankan kebiasaan yang sudah baik.

Berikut adalah beberapa tipe-tipe “Si Pengelola Keuangan” yang sering kita temui di sekitar kita:

 

“Si Obsesif Berlebih” (Amasser)

Kalau kamu selalu merasa bahagia dan menikmati sekali momen saat mengelola keuangan dengan membagi uangmu secara proporsional untuk pengeluaran, tabungan, dan investasi, sudah pasti kamu adalah Amasser. Amasser adalah mereka yang sangat menyukai uang dan cenderung menyeimbangkan uang yang mereka miliki, baik untuk kebutuhan dan keinginan masa kini maupun masa depan. Kecenderungan utama mereka adalah bekerja keras dalam menghasilkan uang, berani mengambil risiko untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar dengan berinvestasi (risk taker), merasa dirinya punya kuasa atas uang yang dimiliki. Meskipun cenderung memiliki obsesi terhadap uang yang terlalu tinggi kadang membuat tipe ini menjadi terlalu khawatir terhadap pengelolaan keuangannya. Tips buat Sobat yang masuk dalam kategori amasser ini, pengelolaan keuanganmu sudah dipastikan baik, tapi ingat hidup kadang tidak selalu soal uang, kamu harus bisa menyeimbangkan obsesimu terhadap uang dengan pengembangan diri dan sosial kamu yang lebih baik.

Amasser yang mencintai uang via Pixabay

 

“Si Nggak Pedulian” (Avoider)

Siapa diantara Sobat yang selalu sulit sekali mengelola keuangan? Mulai dari kesulitan untuk menyusun rencana keuangan, membuat catatan pengeluaran, hingga membayar tagihan tepat waktu? Jika ciri-ciri ini kamu banget, maka kamu termasuk dalam kategori Avoider! Avoider adalah mereka yang merasa tidak kompeten dan mudah kewalahan jika dihadapkan dengan hal-hal yang menyangkut uang. Bahkan mereka yang avoider cenderung tidak tahu atau tidak peduli dengan berapa banyak uang yang ia miliki, berapa banyak uang yang ia pinjam, hingga berapa banyak uang yang ia belanjakan. Tips utama buat avoider, ubah mindset kamu terhadap pengelolaan keuangan. Jangan jadikan pengelolaan keuangan menjadi sesuatu yang menakutkan, justru Sobat harus menjadikan hal tersebut sesuatu yang dapat menjembatani kamu dengan tujuan hidupmu. Mulailah dengan langkah-langkah kecil untuk peduli terhadap keuanganmu seperti menyisihkan uang untuk ditabung saat menerima uang saku atau gaji, membuat pos pengeluaran sederhana, dan membayar tagihan yang menjadi kebutuhan utama secara tepat waktu.

Avoider yang suka menunda-nunda via Pixabay

‍

“Si Nabung Melulu”  (Hoarder)

Bagi Sobat yang sangat hobi sekali menabung, mungkin kalian adalah hoarder. Hoarder adalah mereka yang suka menabung dan memprioritaskan tujuan keuangan mereka di atas segalanya. Mereka sangat suka sekali membuat perencanaan keuangan dan menikmati proses berkomitmen untuk menjalankan rencana tersebut, bahkan hoarder cenderung rutin mengevaluasi keuangan mereka secara berkala loh. Apa yang membedakan hoarder dengan amasser adalah mereka cenderung enggan menikmati uangnya untuk kebahagiaan diri sendiri dan orang lain serta takut untuk berinvestasi (risk averse). Bahkan hoarder memandang bahwa menghabiskan uang untuk kegiatan liburan, hiburan, bahkan shopping sebagai sesuatu yang tidak perlu.

Meskipun sebagai hoarder Sobat sangat gemar menabung dan memiliki perencanaan keuangan yang terkontrol, tetapi tidak ada salahnya loh menganggarkan pengeluaran untuk liburan, hiburan, bahkan shopping ke dalam perencanaan keuanganmu. Anggap saja itu sebagai hadiah kepada diri sendiri karena Sobat telah konsisten terhadap rencana keuangan yang dibuat. Selain itu, Sobat juga perlu memulai berinvestasi dengan membagi pos uang yang telah disisihkan ke dalam pos tabungan dan investasi.

Hoarder yang terlalu pelit sama diri sendiri via Pixabay

 

“Si Doyan Belanja” (Spender)

Yuhuuu, siapa dari kalian yang hobi banget ngopi-ngopi di senja hari, nonton konser, shopping, bahkan rutin banget nongkrong sama teman-teman? Kalau ini kamu banget, selamat datang di Spender Family! Spender adalah mereka yang sangat gemar sekali menggunakan uang untuk membeli barang dan jasa guna mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan sesaat. Selain itu, Spender sangat kesulitan untuk menabung, tidak terbiasa menggunakan uang untuk future-oriented purchases, hingga kesulitan memprioritaskan kebutuhan dari keinginan. Parahnya nih, Spender yang sudah sangat akut bisa menghabiskan seluruh pendapatan yang ia miliki bahkan hingga terjerat utang.

Spender yang doyan belanja via Pixabay

‍

 Waduuh, buat kalian para Spender, yuk kurang-kurangi deh belanja hal-hal yang sebenarnya nggak terlalu kalian butuhkan. Sekali-kali boleh saja, tetapi jangan sampai keseringan ya. Ingat gaya hidupmu juga perlu disesuaikan dengan pendapatan yang kamu miliki setelah dialokasikan ke tabungan dan investasi bagi masa depanmu. Hal kecil yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencatat setiap pengeluaranmu agar kamu tetap terkontrol.

Jadi, kamu tipe yang mana nih sobat? Apapun tipe kepribadian kamu dalam mengelola uang, ingat ya selalu ada ruang untuk memperbaiki kebiasaan keuanganmu yang masih belum baik. Kamu bisa memulainya hari ini dengan langkah-langkah kecil untuk dampak yang besar di masa depan!

‍

Tipe-Tipe Kepribadian Dalam Mengelola Keuangan

Halo Sobat Jago! Kalau biasanya Bang Jago bahas soal kopi dan turunannya, kali ini kita bahas sesuatu yang berhubungan sama duit. Ih wow, ngomongin duit berasa udah punya banyak duit nih. Padahal mah gak juga, cuma ya siapa sih yang gak seneng ngomongin duit. Bang Jago juga seneng bahas soal duit, meskipun duit di dompet sih udah tinggal selembar warna ijo 😢 Maklum Bang Jago gajiannya lain dari yang lain.

Bang Jago
August 26, 2022

Halo Sobat Jago! Kalau biasanya Bang Jago bahas soal kopi dan turunannya, kali ini kita bahas sesuatu yang berhubungan sama duit. Ih wow, ngomongin duit berasa udah punya banyak duit nih. Padahal mah gak juga, cuma ya siapa sih yang gak seneng ngomongin duit. Bang Jago juga seneng bahas soal duit, meskipun duit di dompet sih udah tinggal selembar warna ijo 😢 Maklum Bang Jago gajiannya lain dari yang lain.

Biar gak makin sedih inget nasib duit yang tinggal selembar di dompet, pasti pada penasaran kan apaan sih yang mau dibahas kali ini? Bang Jago kali ini bakal ngomongin soal kepribadian dan cara mengelola keuangan. Nih biasanya yang ciwi-ciwi pada suka kalau bahas soal kepribadian gitu. Biar bisa nyocokin sama tipe kepribadian gebetan biar jadi ayang, ya kan? Ngaku deh 😜

Ternyata meski keliatan seperti cocoklogi, kepribadian dan cara mengelola keuangan bisa dijelaskan secara ilmiah loh. Buktinya ada penelitian-penelitian terbaru yang membahas mengenai hal tersebut. Dasar teori yang digunakan adalah teori behavioral dalam psikologi. Ih kalau udah ngomongin yang berat-berat gini, Bang Jago ngerasa ganteng banget deh. Karena ganteng kan the new sexy, setuju gak Sobat Jago?

Lanjut ya, jadi menurut penelitian yang berjudul “ Financial Personality Types and Attitudes That Affect Financial Indebtness” dan dilakukan oleh Alexandra dan kawan-kawan di tahun 2017 dan dimuat dalam International Journal of Social Science and Economic Research, Volume 2, Issue 9, kepribadian dalam mengelola keuangan adalah sikap dan perilaku seseorang saat ia dihadapi dengan persoalan atau hal-hal yang berkaitan dengan uang dan keuangan. Mengenali tipe kepribadian dalam mengelola keuangan sangat bermanfaat untuk mengevaluasi bagaimana kamu merencanakan dan mengelola keuangan selama ini Sobat Jago. Selain itu, hal ini merupakan bekal untuk memperbaiki kebiasaan yang dirasa masih kurang oke dan mempertahankan kebiasaan yang sudah baik.

Berikut adalah beberapa tipe-tipe “Si Pengelola Keuangan” yang sering kita temui di sekitar kita:

 

“Si Obsesif Berlebih” (Amasser)

Kalau kamu selalu merasa bahagia dan menikmati sekali momen saat mengelola keuangan dengan membagi uangmu secara proporsional untuk pengeluaran, tabungan, dan investasi, sudah pasti kamu adalah Amasser. Amasser adalah mereka yang sangat menyukai uang dan cenderung menyeimbangkan uang yang mereka miliki, baik untuk kebutuhan dan keinginan masa kini maupun masa depan. Kecenderungan utama mereka adalah bekerja keras dalam menghasilkan uang, berani mengambil risiko untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar dengan berinvestasi (risk taker), merasa dirinya punya kuasa atas uang yang dimiliki. Meskipun cenderung memiliki obsesi terhadap uang yang terlalu tinggi kadang membuat tipe ini menjadi terlalu khawatir terhadap pengelolaan keuangannya. Tips buat Sobat yang masuk dalam kategori amasser ini, pengelolaan keuanganmu sudah dipastikan baik, tapi ingat hidup kadang tidak selalu soal uang, kamu harus bisa menyeimbangkan obsesimu terhadap uang dengan pengembangan diri dan sosial kamu yang lebih baik.

Amasser yang mencintai uang via Pixabay

 

“Si Nggak Pedulian” (Avoider)

Siapa diantara Sobat yang selalu sulit sekali mengelola keuangan? Mulai dari kesulitan untuk menyusun rencana keuangan, membuat catatan pengeluaran, hingga membayar tagihan tepat waktu? Jika ciri-ciri ini kamu banget, maka kamu termasuk dalam kategori Avoider! Avoider adalah mereka yang merasa tidak kompeten dan mudah kewalahan jika dihadapkan dengan hal-hal yang menyangkut uang. Bahkan mereka yang avoider cenderung tidak tahu atau tidak peduli dengan berapa banyak uang yang ia miliki, berapa banyak uang yang ia pinjam, hingga berapa banyak uang yang ia belanjakan. Tips utama buat avoider, ubah mindset kamu terhadap pengelolaan keuangan. Jangan jadikan pengelolaan keuangan menjadi sesuatu yang menakutkan, justru Sobat harus menjadikan hal tersebut sesuatu yang dapat menjembatani kamu dengan tujuan hidupmu. Mulailah dengan langkah-langkah kecil untuk peduli terhadap keuanganmu seperti menyisihkan uang untuk ditabung saat menerima uang saku atau gaji, membuat pos pengeluaran sederhana, dan membayar tagihan yang menjadi kebutuhan utama secara tepat waktu.

Avoider yang suka menunda-nunda via Pixabay

‍

“Si Nabung Melulu”  (Hoarder)

Bagi Sobat yang sangat hobi sekali menabung, mungkin kalian adalah hoarder. Hoarder adalah mereka yang suka menabung dan memprioritaskan tujuan keuangan mereka di atas segalanya. Mereka sangat suka sekali membuat perencanaan keuangan dan menikmati proses berkomitmen untuk menjalankan rencana tersebut, bahkan hoarder cenderung rutin mengevaluasi keuangan mereka secara berkala loh. Apa yang membedakan hoarder dengan amasser adalah mereka cenderung enggan menikmati uangnya untuk kebahagiaan diri sendiri dan orang lain serta takut untuk berinvestasi (risk averse). Bahkan hoarder memandang bahwa menghabiskan uang untuk kegiatan liburan, hiburan, bahkan shopping sebagai sesuatu yang tidak perlu.

Meskipun sebagai hoarder Sobat sangat gemar menabung dan memiliki perencanaan keuangan yang terkontrol, tetapi tidak ada salahnya loh menganggarkan pengeluaran untuk liburan, hiburan, bahkan shopping ke dalam perencanaan keuanganmu. Anggap saja itu sebagai hadiah kepada diri sendiri karena Sobat telah konsisten terhadap rencana keuangan yang dibuat. Selain itu, Sobat juga perlu memulai berinvestasi dengan membagi pos uang yang telah disisihkan ke dalam pos tabungan dan investasi.

Hoarder yang terlalu pelit sama diri sendiri via Pixabay

 

“Si Doyan Belanja” (Spender)

Yuhuuu, siapa dari kalian yang hobi banget ngopi-ngopi di senja hari, nonton konser, shopping, bahkan rutin banget nongkrong sama teman-teman? Kalau ini kamu banget, selamat datang di Spender Family! Spender adalah mereka yang sangat gemar sekali menggunakan uang untuk membeli barang dan jasa guna mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan sesaat. Selain itu, Spender sangat kesulitan untuk menabung, tidak terbiasa menggunakan uang untuk future-oriented purchases, hingga kesulitan memprioritaskan kebutuhan dari keinginan. Parahnya nih, Spender yang sudah sangat akut bisa menghabiskan seluruh pendapatan yang ia miliki bahkan hingga terjerat utang.

Spender yang doyan belanja via Pixabay

‍

 Waduuh, buat kalian para Spender, yuk kurang-kurangi deh belanja hal-hal yang sebenarnya nggak terlalu kalian butuhkan. Sekali-kali boleh saja, tetapi jangan sampai keseringan ya. Ingat gaya hidupmu juga perlu disesuaikan dengan pendapatan yang kamu miliki setelah dialokasikan ke tabungan dan investasi bagi masa depanmu. Hal kecil yang bisa kamu lakukan adalah dengan mencatat setiap pengeluaranmu agar kamu tetap terkontrol.

Jadi, kamu tipe yang mana nih sobat? Apapun tipe kepribadian kamu dalam mengelola uang, ingat ya selalu ada ruang untuk memperbaiki kebiasaan keuanganmu yang masih belum baik. Kamu bisa memulainya hari ini dengan langkah-langkah kecil untuk dampak yang besar di masa depan!

‍

LET’S GET CLOSER TO BANG JAGO!

Receive the newest information & other fun stuff by subscribing our newsletter

By filling this form you'll receive occasional cool news about us.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.